Dalam dunia pemasaran kita sering mendengar istilah Lead.
Lead artinya adalah calon pembeli. Lalu apa bedanya dengan Audience?
Audience sifatnya jauh lebih luas. Biasanya karakreristik audience sudah menyadari masalah yang berusaha Anda selesaikan.
Tapi Audience, belum ada keinginan untuk membeli produk Anda.
Sedangkan Leads, mereka cenderung sudah siap membeli hanya saja butuh informasi yang sedikit lebih banyak / personal.
Mereka butuh sebuah jawaban atas pertanyaan “apakah produk-mu benar-benar akan menyelasaikan masalahku?”
Followers, Pembaca blog, Penonton Youtube, orang yang meminta brosur Anda adalah sebagian dari Audience.
Ketika mereka memutuskan bertanya lewat chat, atau secara personal kepada Anda itu bisa dikategorikan sebagai Lead.
Salah satu cara membedakan lead dengan Audience adalah lead biasanya secara pro aktif menghubungi Anda dan memberikan kontak mereka.
Kontak mereka ini yang bisa Anda manfaatkan untuk menghubungi mereka. Biasa dikenal dengan istilah follow-up.
Lead butuh follow-up untuk menghasilkan penjualan.
Lead ibarat sebuah peluang di depan gawang. Anda cukup butuh sedikit lagi usaha untuk membuat goal.
Goalnya adalah membuat mereka membeli.
Apakah membuat mereka membeli itu mudah?
Tidak juga.
Semua tergantung skill dan pengalaman Anda.
Pemain sepak bola terhebat di dunia pun terkadang butuh beberapa tembakan hanya untuk menciptakan sebuah gol.
Terkadang mereka tetal gagal mencetak gol setelah beberapa tembakan. Bedanya, mereka tetap mencoba di pertandingan selanjutnya.
Jika belum beli, lakukan follow up.
Sekali. Dua kali. Tiga kali. Sebanyak yang Anda bisa.
Jika masih gagal juga, tenang masih ada Lead baru jika Anda mau mencoba.
Sekarang kembali lagi, semua terserah Anda.