Saya punya sedikit pendapat yang berbeda tentang berpikir kreatif dalam kewirausahaan.
Banyak orang mewajibkan kreatif sebagai skill yang harus dimiliki seseorang dalam berusaha. Artinya jika tidak kreatif maka seolah tak pantas menyandang gelar pengusaha.
Ditambah lagi berpikir kreatif sering digaungkan di berbagai seminar ataupun workshop bisnis. Tulisan ini murni pendapat saya.
Apa itu Kreatif?
Seperti kita tau kreatif merupakan kata serapan dari bahasa inggris, yaitu “creative”.
Kreatif (creative) menurut Cambridge Dictionary memiliki beberapa fakta :
- memiliki arti dapat memproduksi / menggunakan sesuatu secara asli atau ‘tidak biasa’
- brefungsi sebagai kata sifat untuk seseorang : pekerja kreatif, creative director
- masih memiliki kedekatan kata dengan ‘imajinatif’
- jika digunakan untuk konteks negatif, bisa memiliki arti menipu, mempercantik sesuatu yang tidak sesuai aslinya
Dari bahasa aslinya saja sudah memiliki beberapa makna. Ditambah lagi kemungkinan bergesernya suatu makna kata dalam penggunaannya seiring penyesuaian tempat dan waktu.
Namun untuk artikel ini saya akan cenderung memaknai kreatif sebagai : memproduksi sesuatu atau menggunakan sebuah cara yang tidak biasa.
Indikator Berpikir Kreatif
Para petani di desa sering kali menginjak-injak tanah sebelum menanam bibit. Ini biasanya dilakukan oleh beberapa petani yang tidak memiliki traktor ataupun kerbau untuk membajak sawah.
Bisa juga karena lahan yang akan ditanami tidak memungkinkan untuk menggunakan traktor (misal di lereng gunung).
Saya tau hal diatas dari Youtube, bagi saya itu adalah hal kreatif. Karena itu adalah sebagai solusi akan keterbatasan yang ada.
Tapi bagi petani, itu adalah hal yang biasa. Mungkin metode tersebut mereka lakukan sudah sejak dulu diajarkan oleh orang tua mereka. Bukan hal baru.
Hal yang sama, namun penilaian kreatif atau tidak hal tersebut bisa berbeda. Tergantung dari siapa yang melihat dan apa indikatornya.
Kalau kita cek website yang berisi kumpulan penelitian seperti ResearchGate, Academia, ataupun Google Scholar, banyak sekali penelitian tentang berpikir kreatif.
Kebanyakan dari mereka akan merumuskan terlebih dahulu indikator berpikir kreatif itu apa saja. Dan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya sering kali berbeda indikator.
Namun beberapa hal yang sering dijadikan indikator adalah hal sebagai berikut :
- Fluently: bagaimana mencari alternatif solusi sebanyak-banyaknya, menciptakan ide, menjawab pertanyaan
- Flexibelity: menciptakan variasi ide, melihat masalah dari berbagai perspektif, menciptakan alternatif untuk berbagai kondisi
- Originally: kemampuan menciptakan ide yang tidak biasa dan mengkombinasikan ide
- Detailed: kemampuan mengembangkan dan memperkaya ide, mendetailkan suatu masalah dan solusinya
Mungkin akan ada perbedaan dalam sebuah indikitor, tapi secara general hal diatas bisa dibilang sudah mencakup semua secara umum.
Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Sebutkan ciri ciri pemikiran kreatif dalam kegiatan wirausaha
Saya yakin jika ada 2 orang yang memberikan pertanyaan seperti diatas, maka jawabannya bisa jadi berbeda.
Menurut saya agak sulit mendefinisikan kreatif menjadi sesuatu yang pasti. Karena kreatifitas biasanya akan berkembang jika kita memiliki masalah sekaligus hambatan.
Masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan solusi yang biasanya.
Contoh sederhana:
- Orang minum biasa menggunakan gelas
- Namun kadang ada orang yang agak kesulitan minum langsung dari gelas (misalnya karena gigi sensitif), akhirnya terciptalah penemuan bernama sedotan
- Setelah bertaun-taun, ternyata sedotan yang umumnya terbuat dari plastik memiliki bahaya bagi lingkungan. Lalu terciptalah penemuan berupa sedotan dari bambu ataupun stainless
Sebuah masalah memerlukan jawaban sesuai waktu dan tempatnya. Dan ketika suatu masalah tidak bisa diselesaikan dengan solusi yang ada selama ini, disitulah kita memikirkan untuk membuat (create) solusi baru.
Proses berpikir dalam menciptakan solusi baru inilah yang bisa diartikan sebagai berpikir kreatif.
Ini tidak selalu soal penemuan besar kok. Selama sehari-hari kita juga sering menemukan hal kreatif seperti:
- Tukang mie ayam yang bungkus mie, saos, sambal jadi satu
- Orang yang kulakan hand sanitizer literan, lalu dijual eceran.
- Shared-jar kosmetik (beli kosmetik dalam ukuran besar, lalu dijual ukuran kecil)
- Dan banyak lagi contohnya
Untuk memulai bisnis TIDAK perlu kreatif
Saya adalah orang yang setuju bahwa untuk memulai usaha tidak perlu kreatif. Karena saya yakin seiring berjalannya waktu dan masalah yang datang Anda bisa menjadi kreatif.
Selama Anda terus mencari solusi akan tiap masalah.
Tidak semua hal dalam bisnis perlu kreatifitas.
Sekali lagi saya ulangi, tidak semua bisnis perlu kreatifitas.
Sebelum Anda emosi atau heran dengan pernyataan saya diatas tadi, ini penjelasan saya.
Model bisnis itu ada banyak sekali. Ada yang memulai bisnis dari awal, ada yang membeli bisnis yang sudah jadi ataupun setengah jadi.
Jika Anda memulai bisnis dengan sistem franchise / waralaba, Anda hanya perlu mengikuti aturan main yang ada.
Kalau Anda terlalu kreatif, bisa-bisa malah mendatangkan masalah untuk Anda. Karena biasanya bisnis waralaba memiliki kesepakatan tentang hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Tidak semua orang dalam usaha perlu kreatif
Yang kedua, berpikir kreatif itu baru akan berguna jika dimiliki oleh pemilik bisnis / pemimpin perusahaan. Kenapa?
Karena karyawan secara umum, lebih utama untuk mengikuti arahan dari pemimpin perusahaan. Coba bayangkan jika karyawan tidak mengikuti apa yang sudah diarahkan oleh pemimpinnya ?
Yang terjadi malah tidak selaras. Pemimpin mau kemana, karyawan mau kemana.
Tiap tingkat jabatan memiliki kewenangan dan kadar kreatif yang diperbolehkan.
Jika saat ini Anda memulai bisnis dengan skema bekerja sama dengan partner Anda, Anda harus melakukan diskusi terlebih dahulu. Terlebih jika kepemilikan Anda dalam usaha tersebut relatif kecil.
Contoh lain, jika saat ini Anda masih dalam tahap membantu bisnis orang tua, anda juga harus perhatikan ide kreatif Anda. Jika orang tua sebagai pemiliki bisnis utama tidak setuju, bukan berarti mereka tidak kreatif.
Karena dalam bisnis sering kali ada perspektif lain juga yang dibutuhkan. Dan bisa jadi ada perbedaan pendapat antara Anda dan orang tua (sebagai pemilik bisnis utama).
Tidak semua orang tau caranya
Semua orang mengatakan, “kalo mikir yang kreatif dong”.
Tapi ketika kita balik bertanya “bagaimana caranya?”, saya yakin tidak banyak yang bisa menjawab.
Didunia ini banyak hal serupa demikian terjadi bukan? Saat kita stress, teman atau orang tua menyuruh kita untuk “udah jangan dipikirin”
Tapi yang terjadi justru kita malah kepikiran. Semua bisa menyuruh, tidak semua bisa mencontohkan.
Jika pertanyaan “bagaimana cara untuk berpikir kreatif ?” kepada saya, mungkin ini yang akan saya sarankan :
- Cari masalah
- Cari jawaban dari masalah itu
Anda bisa cari masalah yang sudah Anda alami atau dialami oleh orang lain. Setelah itu cari jawabannya.
Anda bisa browsing di Google, tonton video Youtube, tanya orang yang ahli. Apapun.
Kalaupun Anda belum menemukan solusinya, cari terus.
Buat saya pribadi, itu lah proses berpikir kreatif.
Berpikir akan solusi dari masalah. Dan merealisasikan atau membuat solusi yang sudah Anda pikirkan.